Tinggalkan Jejak Manual, Kantor Pos Indonesia Melangkah Perkasa di Era Digital
Tahuna- Bayangkan suasana Kantor Pos di era tahun 80 atau 90an: deretan meja panjang, stempel yang berdekap, lembaran formulir berwarna, dan aroma kertas serta tinta yang khas. Itulah memori kolektif yang melekat pada layanan pos selama puluhan tahun, di mana segala sesuatunya dikerjakan secara manual, mulai dari pendaftaran surat hingga pengiriman barang. Namun, memori itu kini menjadi bukti sejarah dari sebuah transformasi besar-besaran.

Baca Juga : Blusukan Mendadak Bupati Sangihe Awasi Penyaluran Minyak Tanah
Menyambut peringatan Hari Pos Sedunia setiap 9 Oktober, Manager Cabang Kantor Pos Tahuna, Teri Makitulung, membuka lebar-lebar cerita tentang metamorfosis ini. “Dulu, segalanya memang serba manual. Tetapi, seperti kapal yang harus menyesuaikan layarnya dengan angin, Kantor Pos pun berbenah menyambut gelombang revolusi digital,” ujarnya dengan semangat.
Dari Stempel dan Tinta, Menuju Klik dan Transfer
Makitulung menjelaskan, tuntutan zaman dan kemajuan teknologi tidak lagi memungkinkan untuk bertahan dengan cara-cara konvensional. Jika dulu mengirim uang berarti antre dan mengisi formulir berjubel, kini segalanya berubah drastis.
Salah satu terobosan paling signifikan adalah dalam layanan pengiriman uang. “Kini, nasabah tidak lagi terikat pada jaringan Kantor Pos saja. Kami sudah bisa melakukan pengiriman uang dari Kantor Pos ke Kantor Pos mana pun di seluruh Indonesia, bahkan langsung ke rekening bank, baik bank pemerintah maupun swasta,” jelasnya. Layanan ini memangkas waktu dan jarak, mengubah proses yang dulu bisa memakan hari menjadi hitungan menit saja.
“Intinya, berbenah di era digitalisasi ini adalah sebuah keharusan. Dengan layanan Pos ke Bank, uang yang dikirim dari loket kami bisa langsung mengalir lancar ke rekening tujuan tanpa hambatan,” tambah Makitulung.
Jemput Bola: Petugas Pos Datang ke Rumah Anda
Revolusi tidak hanya terjadi di balik konter, tetapi juga dalam cara pelanggan berinteraksi dengan layanan mereka. Jika dulu “mengirim barang” identik dengan membawa paket berat ke kantor pos, kini logika itu dibalik.
“Kami yang datang kepada pelanggan, bukan sebaliknya,” tegas Makitulung. Melalui ponselnya, pelanggan kini bisa memesan layanan pengiriman hanya dengan beberapa kali ketuk. “Setelah pemesanan online, petugas kami yang akan langsung datang ke rumah atau kantor Anda untuk menjemput barang yang akan dikirim. Ini tentang efisiensi dan kenyamanan,” paparnya.
Tetap Membumi, Meski Semakin Mengudara
Berdekap Transformasi digital ini bukan berarti menghilangkan jati diri Kantor Pos sebagai institusi yang dekat dengan masyarakat, terutama di daerah terpencil. Di tengah gempuran perusahaan logistik dan fintech berbasis aplikasi, Kantor Pos justru memanfaatkan teknologi untuk memperkuat jangkauan dan keandalan layanannya yang telah puluhan tahun berdiri.
Kisah transformasi Kantor Pos Tahuna ini adalah sebuah potret kecil dari perjalanan panjang PT Pos Indonesia. Mereka membuktikan bahwa lembaga legendaris pun tidak akan tergilas zaman jika memiliki keberanian untuk berubah, meninggalkan cara manual, dan merangkul masa depan dengan tangan terbuka.







