Bupati Sangihe Turun Langsung Pantau HET Minyak Tanah, Ancam Tegas Pangkalan Nakal
Tahuna- Guna memastikan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak tanah benar-benar dirasakan oleh masyarakat, Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, secara mendadak melakukan inspeksi ke sejumlah pangkalan penyalur. Aksi blusukan ini menjadi sinyal tegas bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk penyimpangan dalam distribusi komoditas energi vital tersebut.

Baca Juga : 225 Liter Miras Cap Tikus Diamankan Dalam Razia Kapal Di Sangihe
Pemantauan lapangan yang dipimpin langsung oleh Bupati ini dilakukan pasca-diterapkannya kebijakan penyesuaian harga minyak tanah. Langkah proaktif ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata untuk menyentuh langsung denyut nadi distribusi, dari hulu ke hilir.
“Saya tegaskan, jika ada pangkalan yang nakal dan menyimpang dari aturan, kami akan bertindak tegas. Tidak ada kompromi untuk hal yang merugikan masyarakat,” ujar Bupati Thungari dengan nada tegas, mengingatkan semua pihak dalam rantai pasokan Blusukan.
Dari Gudang Pemasok hingga Kios Rakyat: Memastikan Distribusi Lancar dan Transparan
Dalam kunjungannya, Bupati Michael tidak hanya sekadar melihat. Dengan cermat, ia menelusuri seluruh alur distribusi. Pengecekan dimulai dari ketersediaan stok di tingkat pemasok, mengamati proses penyaluran ke distributor, hingga akhirnya mengunjungi pengecer eceran di tingkat desa. Di setiap titik, ia menyempatkan diri berdialog, baik dengan para pelaku usaha maupun dengan masyarakat yang kebetulan sedang membeli minyak tanah.
Dialog hangat dengan warga menjadi momen yang berharga bagi Bupati untuk mendengar langsung keluhan, harapan, dan masukan dari tangan pertama. Pendekatan ini menunjukkan komitmennya untuk membangun sistem yang transparan dan akuntabel.
“Kolaborasi dan komunikasi terbuka dari semua pihak adalah kunci utama,” tegasnya. “Dengan sinergi yang baik, kestabilan pasokan dapat kita jaga dan potensi penyimpangan distribusi bisa kita cegah sedini mungkin.”
Seruan kepada Seluruh Pihak: Jaga Kejujuran dan Koordinasi
Dalam kesempatan itu, Bupati Thungari menyampaikan seruan khusus kepada tiga pilar utama dalam sistem distribusi ini:
-
Kepada Para Penyalur dan Pengecer: Diimbau untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran dan integritas. Ketepatan waktu distribusi dan kepatuhan pada HET yang telah ditetapkan adalah harga mati. “Mari jadikan pelayanan kepada masyarakat sebagai prioritas,” ajaknya.
-
Kepada Pemasok: Diminta untuk menjaga kelancaran suplai dan memperkuat koordinasi dengan Dinas terkait. Koordinasi yang intensif sangat krusial untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kekosongan stok di lapangan yang dapat memicu gejolak harga.
-
Kepada Masyarakat: Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam membeli minyak tanah. Selain itu, peran serta aktif masyarakat sebagai pengawas sangat diharapkan. “Masyarakat adalah mata dan telinga kami. Jika menemui ketidaksesuaian harga atau praktik penyaluran yang tidak adil, segera laporkan. Bersama, kita wujudkan ketertiban,” pesannya.
Lebih dari Sekadar Angka: Menuju Keadilan Energi untuk Kesejahteraan Bersama
Bupati Michael Thungari menegaskan bahwa kebijakan penyesuaian harga ini memiliki filosofi yang lebih dalam. Ini bukan semata-mata persoalan perubahan nominal pada selembar label harga.
“Kebijakan ini adalah sebuah langkah strategis menuju sistem distribusi energi yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat Sangihe,” paparnya.
Dengan komitmen kuat dari pemimpin dan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan pasokan minyak tanah di Kepulauan Sangihe akan tetap stabil, harga terjangkau, dan pelayanan kepada publik semakin meningkat. Pada akhirnya, energi yang adil dan merata bukanlah sekadar fasilitas, melainkan fondasi kokoh untuk membangun kesejahteraan bersama yang sesungguhnya.







