, ,

Siklon Ragasa Ancam Sangihe Dengan Hujan Lebat Dan Gelombang Tinggi

by -208 Views

Siaga! Siklon Tropis Ragasa Mengancam, Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat Melanda Kepulauan Sangihe

Tahuna- Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, diminta meningkatkan kewaspadaannya dalam beberapa hari ke depan. Ancaman cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang laut tinggi diprediksi akan melanda wilayah ini, dipicu oleh keberadaan Siklon Tropis Ragasa yang sedang aktif di perairan Laut Filipina.

Siklon Ragasa Ancam Sangihe Dengan Hujan Lebat Dan Gelombang Tinggi
Siklon Ragasa Ancam Sangihe Dengan Hujan Lebat Dan Gelombang Tinggi

Baca Juga : Berdekap Stempel Ke Klik Mouse Transformasi Layanan Pos Indonesia

Imbauan ini secara resmi disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Naha, Rafael Marbun. Ia menegaskan bahwa pusaran dari siklon tropis ini memiliki jangkauan dampak yang luas, turut mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah perbatasan utara Indonesia, termasuk Kepulauan Sangihe.

“Pusaran siklon tropis Ragasa memang tidak langsung melewati daratan Indonesia, tetapi dampak tidak langsungnya sangat signifikan. Wilayah perbatasan seperti Sangihe akan merasakan efeknya berupa peningkatan curah hujan, kecepatan angin, dan terutama ketinggian gelombang laut,” jelas Rafael Marbun.

Frekuensi Siklon Meningkat, Tanda Perubahan Iklim?

Tahun 2025 ini seakan mengonfirmasi tren peningkatan frekuensi siklon tropis di wilayah sekitar Indonesia. Rafael mengungkapkan bahwa ini sudah merupakan siklon tropis kelima yang terbentuk sepanjang tahun, baik di perairan Indonesia maupun di sekitarnya seperti Filipina. Fenomena ini menguatkan kekhawatiran banyak pihak mengenai intensitas cuaca ekstrem di era perubahan iklim.

Dampak Nyata yang Perlu Diantisipasi

Bukan sekadar peringatan biasa, BMKG membeberkan sejumlah dampak nyata yang harus diwaspadai oleh seluruh lapisan masyarakat:

  1. Bagi Masyarakat Daratan: Waspadai cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas lebat yang dapat berlangsung terus-menerus. Kondisi ini meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor, terutama di daerah perbukitan atau lereng yang tidak stabil.

  2. Bagi Masyarakat Pesisir dan Nelayan: Ini adalah imbauan paling krusial. Gelombang laut diperkirakan mencapai ketinggian yang membahayakan bagi kapal-kapal kecil dan tradisional. “Kepada para nelayan di perbatasan Sangihe, kami mohon untuk ekstra waspada. Tinggi gelombang yang meningkat signifikan berisiko menyebabkan kecelakaan saat melaut. Keselamatan jiwa harus menjadi prioritas utama,” tegas Rafael. Aktivitas di sekitar pesisir juga perlu diwaspadai akibat gelombang tinggi dan angin kencang.

Tidak Panik, Tetapi Waspada dan Siap Siaga

Meskipun ancamannya nyata, Rafael Marbun mengimbau masyarakat untuk tidak dilanda kecemasan berlebihan. Sebaliknya, sikap yang tepat adalah waspada dan siap siaga.

“Yang terpenting adalah kita tetap dapat beraktivitas dengan senantiasa memerhatikan perkembangan cuaca. Pantau terus informasi dan peringatan dini dari BMKG melalui kanal-kanal resmi. Jika memungkinkan, tunda dulu aktivitas pelayaran atau perjalanan jauh ketika cuaca sedang tidak bersahabat,” pesannya.

Dengan memahami risiko dan mengambil langkah antisipasi yang tepat, masyarakat Kepulauan Sangihe diharapkan dapat melalui periode cuaca ekstrem ini dengan selamat dan meminimalisir potensi kerugian baik materiil maupun korban jiwa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.