Wakil Ketua DPRD Jateng Sumanto Dorong Media Jadi Garda Terdepan Perangi Hoaks
Semarang, Jawa Tengah – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto, mendorong media massa dan jurnalis untuk menjadi ujung tombak dalam memerangi penyebaran berita bohong (hoaks) yang semakin masif di era digital. Hal ini disampaikan dalam Diskusi Kebangsaan bertajuk “Peran Media di Tengah Banjir Informasi” yang digelar di Semarang, Jumat (19/7/2024).
Poin-Poin Penting
✔ Fenomena Hoaks di Jateng:
-
1.287 kasus hoaks tercatat di Jateng sepanjang 2023 (terbanyak sektor politik & kesehatan)
-
65% tersebar via WhatsApp & Facebook
-
40% pelaku berusia produktif (17-35 tahun)
✔ Peran Strategis Media:
-
Verifikasi ketat sebelum publikasi
-
Edukasi literasi digital untuk masyarakat
-
Kolaborasi dengan pemangku kebijakan
“Media harus menjadi benteng terakhir kebenaran di tengah gempuran konten negatif,” tegas Sumanto.
Inisiatif yang Didorong
-
Pembentukan Forum Media Anti-Hoaks Jateng
-
Pelatihan fact-checking untuk jurnalis muda
-
Hotline cepat hoaks bersama aparat hukum
Respons Kalangan Media
Ketua PWI Jateng, Arif Budisusilo:
“Kami siap bersinergi, tapi butuh dukungan regulasi dan akses data dari pemerintah.”
Baca juga: KUA-PPAS APBD Perubahan 2025 Kabupaten Tegal : Anggaran Pendapatan Naik 6 Persen
Data Dukung
📌 Hasil survei (Jateng, 2024):
-
Hanya 38% warga selalu cek kebenaran berita
-
72% dapat hoaks dari grup keluarga
📌 Modus hoaks terbaru:
-
Deepfake video pejabat
-
Dokumen palsu berlogo instansi
Target 2025
✅ Penurunan 50% kasus hoaks
✅ Pelibatan 1.000 relawan anti-hoaks
✅ Sertifikasi media kredibel
📌 Langkah Nyata yang Bisa Dilakukan:
-
Cek fakta di situs resmi Kominfo
-
Laporkan hoaks via aduankonten.id
-
Jangan sebarkan sebelum verifikasi
Sumanto menegaskan, “Perang melawan hoaks adalah jihad modern.” Dengan kolaborasi erat antara media, pemerintah, dan masyarakat, Jawa Tengah bisa menjadi contoh provinsi tangguh menghadapi disinformasi.
#JatengAntiHoaks #MediaPenjagaNegeri #LiterasiDigital
